Metodologi penelitian sistem informasi

Riset atau penelitian adalah investigasi dan pembelajaran atas suatu sumber secara aktif dan sistematik dengan tujuan untuk menemukan, menginterpretasikan atau merevisi suatu fakta. Sedangkan proses untuk melakukan penelitian sering disebut dengan Penelitian Ilmiah. Penelitian ilmiah dapat digambarkan seperti gambar 2

Memiliki kemampuan untuk melakukan penelitian merupakan hal yang sangat penting dalam dunia pendidikan. Memiliki kemampuan di bidang penelitian merupakan nilai tambah bagi profesional.

Makna metodologi sering diartikan berbeda  antara satu peneliti dengan peneliti lainnya. Sering kali metodologi digunakan sebagai sinonim dari kata metode. Metodologi merupakan kumpulan prosedur atau metode yang digunakan untuk melakukan suatu penelitian. Metodologi adalah teori suatu metode [18]. Metode dapat diartikan sebagai cara berpikir, dengan demikian metodologi penelitian dapat diartikan sebagai pemahaman metode-metode penelitian dan pemahaman teknik-teknik penelitian. Dalam pembahasan mengenai metodologi terdapat beberapa hal yang harus diketahui :  
  1. Apa asumsi yang dibuat 
  2. Apa tujuan yang hendak diraih 
  3. Apa metode yang digunakan 
  4. Apa hasil dari setiap metode yang digunakan 
  5. Bagaimana merepresentasikan hasil 
  6. Bagaimana hasil tersebut dievaluasi 
Metodologi penelitian dapat dibagi dalam beberapa layer, layer pertama dilihat dari worldwiew, kedua dari heuristik nya dan ketiga dari topiknya.

Secara umum metode penelitian dalam bidang sistem informasi tidak berbeda dengan pada bidang yang lain. Yang membedakan sebenarnya lebih pada tradisi penelitian yang dilakukan dan disepakati oleh komunitas sistem informasi dunia. Tradisi ini berperan dalam mengkontruksi sistem informasi sebagai sebuah disiplin seperti telah diuraikan dalam bagian sebelumnya. Dalam tradisi penelitian sistem informasi ditemukan beberapa metode spesifik yang diadopsi dari bidang keilmuan yang lain, eperti etnografi yang mulanya digunakan oleh para peneliti antropologi (Simonsen dan Kensing, 1997; Myers, 1999) dan penelitian tindakan
(action research) yang bermula dari bidang psikologi (Baskerville, 1999). 

Secara umum, metodologi penelitian ilmiah adalah sebuah sistem aturan-aturan dan prosedur-prosedur yang jelas, dimana suatu penelitian didasarkan padanya (Frankfort-Nachmias & Nachmias, 1996). 

Dalam pemilihan metodologi penelitian, selain mempertimbangkan metodologi terdahulu yang digunakan dalam penelitian sejenis, juga akan sangat dipengaruhi dengan batasan sumberdaya – yaitu waktu dan dana – yang  dimiliki oleh peneliti. Kompromi di antaranya akan menghasilkan sesuatu antara yang ideal dan yang praktis.  

Metodologi sangat penting dalam sebuah penelitian karena metodologi akan digunakan sebagai (Frankfort-Nachmias & Nachmias, 1996)


a  Aturan komunikasi.

Metodologi  merupakan alat komunikasi sesama peneliti untuk berbagi pengalaman dalam melakukan penelitian. Ketika peneliti menuliskan metodologi yang digunakan  secara jelas, dapat diakses oleh peneliti lain, maka kemungkinan  replikasi penelitian dan validasi temuan penelitian dapat dilakukan. 

b  Aturan penalaran.
Meskipun observasi empiris sangat fundamental dalam penelitian ilmiah, namun fakta, data, atau bukti yang ditemukan tidak bisa “berbicara” dengan sendirinya. Karenanya, dalam hal ini, dibutuhkan  logika untuk menarik inferensi yang reliabel berdasar fakta hasil observasi.  

(c)  Aturan intersubjektivitas. 
 Karena kemungkinan adanya subyektivitas terlibat dalam penelitian, maka dengan metodologi yang jelas, validasi bisa dilakukan oleh peneliti lain untuk menjamin obyektivitas empiris. Hal ini berarti ada hubungan saling-tergantung antara obyektivitas dan validasi.
untuk lebih lengkapnya Download 

0 komentar:

Post a Comment